Friday, July 07, 2017

Merespon segelintir opini


Gue lulus SMA di bulan Juni 2017. Gue SMA di salah satu SMA di Jakarta, yaitu SMAN 28 Jakarta. Sejauh yang gue tau, sekolah gue adalah sekolah yang sangat nyaman untuk disekolahi (apakah itu sebuah kata, gatau deh) dan kalau dikasih rating 1,0 - 5,0 sekolah gue berhak untuk mendapatkan rating 4,9-5,0 ..... mungkin. Meski ada beberapa hal yang gue kurang sreg, tapi gue tetap bangga dengan almamater gue.


Lihat muka gue waktu masuk :

Kedua dari kanan.
Muka gue waktu mau lulus :

tiga tahun kemudian

Tentunya, buat kalian yang belom tau SMA gue mungkin akan googling dengan keyword  "SMAN 28 Jakarta" dan tentunya hal yang akan muncul adalah laman seperti ini :


Kalian geser kebawah sedikit dan kalian bisa liat hal ini :


Dibagian kanan bawah kalian bisa ulasan orang-orang tentang sekolah gue. Tapi skor yang ,didapatkan oleh sekolah gue adalah 4,7/5,0. Apa yang terjadi?

Gue gali lebih dalam dan ternyata ada sebagian yang berkomentar yang condong membuat rating sekolah gue tidak diatas 4,7. Oke, di post kali ini gue akan menjawab opini-opini mereka semua sebagai mantan siswa sekolah tersebut. :)

Gue agak bingung kenapa setelah meng-click ulasan melalui Google, rating-nya menjadi 4,6. Lho...

Opini ke-1 : "Gak sengaja lewat pas mau ke Pasar Minggu, kecilll banget sekolahnya. Cuma sebaris aja bangunannya 3 lantai. Gabisa ngebayangin gmn bosennya sekolah disitu. Walau favorit sekalipun, luas bangunan sekolah juga memberikan efek kepada ruang gerak murid2nya loh... (smiley face)" - F Indra

Oke, Pak F. Indra. Pertama-tama penulis pengen jelasin suatu hal. Sekolah kita emang cuma sebaris, tapi total yang siswa yang bisa ditampung perangkatan ada 7 kelas, total siswa menjadi kira-kira (dengan asumsi 36 orang perkelas) 756 orang. Dengan murid sebanyak itu pun kita yang punya dua lapangan masih cukup untuk menampung semua murid, beberapa kendaraan, ruang gerak untuk pasukan pengibar bendera, jarak antar murid dan barisan guru pun masih tersedia cukup lebar. Memang cuma sebaris, tapi jujur penulis nggak pernah merasa suntuk karena sekolah disitu karena lingkungannya mendukung kegiatan yang dilaksanakan siswa dan sekolah juga sangat kooperatif. Fasilitas sekolah sangat memadai, kantin yang ada sangat memenuhi (makanannya oke pula), dan masjid yang bisa menampung 1000 jamaah dan masih ada yang lainnya, murid-murid yang kreatif memanfaatkan lahan 'sebaris' tersebut dan sekolah yang mendukung menurut penulis statement saudara seperti pepatah 'don't judge a book by its cover' ya. Bisa kali, Pak, berkunjung kedalam baru bisa berkomentar.

Ngomong-ngomong, acara tahunan Thalassic SMAN 28 sejak saya masuk penutupnya aja selalu diadain disekolah lho, Pak.




Opini ke-2 : (Gue rangkum ya) "TITIK GPS PALSU"

Gue pengen banget ngomongin hal ini. Sejak aplikasi transportasi online menjadi booming, banyak siswa-siswi yang berangkat ke dan pulang dari sekolah menggunakan aplikasi tersebut. Gue kadang-kadang pakai ojek online, kadang-kadang dengan transportasi umum, dan kadang-kadang juga menggunakan bus sekolah (it's free). Gue nggak tau siapa yang memulai hal ini, tapi kalo lo gakmengangktifkan GPS di daerah sekolah dan lo memulai titik jemput mengandalkan kata-kata yang muncul setelah lo mengetikkan lokasi tanpa mengecek titiknya, hal yang terjadi adalah ini :


Ini adalah versi yang mungkin sudah lebih 'betul'. Sebelumnya, ketika gue langsung memasukkan SMAN 28 Jakarta di maps gojek, yang muncul malah Jl. Sebret I. Yang membuat gojeknya harus kesana, sedangkan Jl. Sebret ada di belakang sekolah. Orang pertama yang melakukan hal ini tentunya mindless piece of human, yang menyebabkan lokasinya tersimpan di database map gojek.

Kali ini kita ke grab. Gue akan menggunakan app grab punya orang karena grab gue diblokir tanpa alasan yang jelas, bodoh, dan gue disuruh minta maaf. 


Mungkin maps-nya sudah diperbaiki, Mas? Atau yang order salah lokasi? Jujur, peta grab sekitar setahun yang lalu merupakan yang terburuk dalam user experience gue. Karena nggak bisa geser ke lokasi yang sesuai seperti gojek. Hehe.



Opini ke-3 : "Sekolah favorit saya" -Juniardi Sitanggang (mas-mas grab yang sebelumnya bilang titik gps palsu)

Lho... mas... dalam tiga bulan berubah mas....

Opini ke-4 dan selanjutnya : (kebanyakan positif dan ada yang ngasih satu bintang tanpa ngasih alesan. Jahat.)

Yap, ini saatnya gue menulis review gue di laman tersebut!

"A place where I spent my 3 years worth of life. Kinda fun actually. Banyak banget orang yang serius belajar disini lho..."

Done. 5 bintang!

Makasih sudah membaca posting kali ini! Agak geregetan juga buat bales opini yang pertama. Tapi yasudahlah, semua orang boleh beropini dan gue boleh beropini juga.

gut bai my skul. i'll b bek


*catetan : ditunggu responnya, pak.

Sunday, July 02, 2017

hal yang bisa dilakuin ketika liburan dan gue gagal semua


Beberapa hari yang lalu gue baca post-an temen SMA gue, Ardivan, di blognya ini. Disana dia memberi banyak saran tentang apa yang harus dilakukan selama liburan. Dan berhubung dia adalah seorang calon mahasiswa baru, dia menulis tentang hal yang hal-hal yang mendingan dilakuin dirumah bagi seorang camaba ketika sekarang (lagi libur panjang banget).

Gue juga seorang camaba dan tentunya saran temen gue itu membawa sedikit motivasi untung gue untung melakukan hal bermanfaat juga.

Karena itu, gue akan memberikan sederetan hal yang bisa kalian lakukan ketika lagi liburan! (camba version)

1. Nulis

Sebenernya gue selalu menyempatkan diri untuk menulis ide-ide gue di sebuah buku. Dan pernah juga gue menuliskan di dalam aplikasi Microsoft Word.

Namun, berbagai kendala selalu gue hadapin.  Ide-ide itu pasti selalu hilang. Contohnya baru-baru ini, buku yang berisi hal yang ingin gue tulis hilang dan mood menulis gue jadi hilang. Ya, kayak udah nulis essai panjang, disimpen semalem, lalu esoknya kertasnya kena muntah gitu deh sampe gak bisa kebaca. Mana nggak inget apa-apa.

Gue udah berusaha untuk mencari ide ketika buang air besar dan mandi, namun hasilnya nihil. Emang ya, kalo nasi udah jadi bubur.

Yaudah.

2. Belajar sesuatu yang baru

Ini adalah poin yang disampaikan Ardivan di blognya. Untuk maba teknik silahkan baca ini, maba kedokteran silahkan baca itu, maba silahkan perhatikan gizi anaknya yang baru lahir, dan seterusnya.

Gue juga punya beberapa saran yang tentunya sudah gue coba dan gagal semua :

  • Belajar bahasa baru
  • Nyicil belajar untuk tahun ajaran baru
  • Dan yang paling penting dari semua hal yang dilakukan; "Produktif".

Iya. Gue gagal semua. For now.

3. Menjauhkan diri dari gadget sementara waktu

Gue udah berencana untuk melakukan hal ini ketika awal puasa. NIATNYA sih biar bisa ngelakuin hal-hal yang berguna dan produktif, tapi... ujungnya gagal juga.

Ada notif dikit, fokus ilang. Ada chat temen dari steam, fokus ilang dan pengennya main game. Ada steam summer sale, ngabisin duit beli steam wallet.

Mana dollar mahal.

Yaudahlahya.

4. Nyari duit

Ini bisa jadi alternatif bagi kalian yang gabut bukan main dan daripada waktu terbuang percuma membusuk di kasur dan disholatin, mendingan jual barang!

Ada banyak jalan menuju dompet tebal asal diiringi dengan kerja keras. Hal yang bisa kalian lakukan adalah menjadi dropshipper atau menjual barang bekas, misalnya. Atau jual jasa karena diri kalian punya nilai jual lebih? :)

Waduh, wacana gue yang ini tidak terlaksana. Gue malah sibuk menggendutkan diri.

5. Nabung

Sektor ini mungkin yang bisa gue andalkan sedikit selama bulan puasa. Uang jajan tetap jalan ketika puasa itu berkah, apalagi buat yang sabar (alias perhitungan) untung nahan untuk jajan ini itu.
Ini okelah gue. Bisa beli barang ini itu.

6. Melakukan hal yang jarang kalian lakukan, minat tapi nggak tau dah.

Ada banyak hal yang sebenarnya ingin gue lakukan, pernah dilakuin, tapi teralihkan hal lain. Contohnya motret. Atau bahasa kasarnya fotografi. Yaudahlah ya, karena iseng...







Tapi...

Ujungnya gue malah teralihkan untuk motret jari kaki gue sendiri.

They are very nice to me. Get well soon, my pinkie. Sudah sering kepentok pinggir meja dia.
Here's the pic:

I'll give you the original size of the pic. Nice thumb.

7. Di akhir kesempatan, mereview apa yang sudah kalian lakukan.

Sebagai kesimpulan, ada baiknya kalian review apa yang sudah kalian lakukan selama liburan. Tujuannya adalah supaya kalian dapat mengetahui seberapa produktif kalian selama liburan. Seperti gue, yang menyesal setengah mati karena tidak melakukan hal produktif. :(

Itulah saran gue untuk liburan. Mendingan puas-puasin ngelakuin hal yang kalian suka deh sebelum masuk sekolah lagi. Main game contohnya. Buang-buang waktu dan tenaga kalian juga kayanya buka post-an ini.

Lanjut gabut lagi, ah.