Sempaknya, gue gak bawa karya seni.
Gue panik, sepanik-paniknya ibu-ibu hamil yang ketubannya pecah. Gak segitu juga sih paniknya. Tapi bener, gue panik. Gue sempet ditanya sama Rema, 'Di, lo bawa karya seni, gak?' Gue jawab, 'Kagak. Lagian juga gurunya bilang waktu hari jum'at, dikasih waktu 1 minggu kan?'
'Iya juga sih..' Kata Rema, dengan ekspresi wajah yang tadinya panik berubah ke wajah nahan boker.
Tetep aja, walaupun gue bilang 'kan dikasih waktu 1 minggu,' , Gue tetep harus pre-pare kalau misalnya di pelajaran Bahasa Indonesia kali ini, karya seni harus dibawa.
Pas lagi migrain buat nyari karya seni, Ibra, temen gue, ngajakin gue buat berkunjung ke kelas tetangga, kelas 9-6. Gue nurut aja, karena otak gue juga mau luber gara-gara mikirin karya seni.
Nyampe di 9-6, gue langsung nyamperin Ramadhan yang lagi mainin laptopnya Kijul. Gue samperin laptopnya, nyari & liat folder Anime-nya, dan untungnya gak nemu folder 'Boku no Pico' atau 'Ai to Yokubou wa Gakuen de'.
Tapi kok, Kijul kayaknya terlihat seperti orang maho ya.. setiap cowok yang deket sama dia langsung dipelukin..
Canda.
Bosen sama laptop Kijul, gue nyariin Ibra yang jalan bareng sama gue menuju kelas 9-6 ini. Pas Ibra udah ketemu, gue liat dia udah megang karya seni berupa lukisan.
Anjrit. Ternyata Ibra kesini buat nyari karya seni. Kepanikan gue yang tadinya surut mulai membara lagi, seperti tsunami yang menyapu padang pasir. Gue ngeliat ke sekeliling kelas 9-6, dan gue ngeliat sebuah karya seni gambar Ikan mas, yang di gambarnya terdapat tulisan, 'Ini ikan Bandeng, bukan Ikan Mas.' Gue memutuskan untuk memakai ini sebagai tugas membawa karya seni.
* * *
'Kumpulkan semua karya seni yang kalian bawa!' Kedengeran suara bu Bekti, guru Bahasa Indonesia gue, yang nyuruh semua muridnya mengumpulkan karya seni yang mereka bawa. Banyak jenis-jenis karya seni yang dibawa sama temen-temen sekelas gue.
Mulai dari vas bunga, 'Kepiting berbentuk laba-laba' yang terbuat dari tanah liat, sampai karya seni yang mirip layang-layang berbentuk burung elang yang sering nongol di Indosiar.
Satu per-satu temen gue pada maju kedepan, untuk memberikan pendapat ke karya seni yang akan diberikan kepada mereka secara acak.
Tetapi, masih banyak dari mereka yang masih tidak memakai Bahasa Indonesia yang baku dan benar.
Contohnya, 'Saya lihat karya seni ini sudah terkopek-kopek.' Maksudnya adalah terkelupas. 'Kipas yang saya pegang ini memiliki renda yang bercucuran.' Maksudnya adalah, renda yang ada di kipas itu masih ngelawar-ngelewer.
Tentu, karena gue gak mau ngulangin kesalahan yang sama seperti 'Inisiatif', gue mulai memperhatikan baik-baik apa yang guru gue ucapkan.
Sofia pun sepertinya kehilangan sikap isengnya untuk sementara, karena sibuk motret-motret siswa yang maju kedepan kelas pas lagi memberikan pendapat ke karya seni yang mereka bawa.
Akhirnya nama gue dipanggil. Lega. Ternyata emang bener-bener nama gue yang dipanggil, bukan nama-nama samaran, bukan juga nickname DragonNest gue. Dan yang terpenting adalah, yang manggil gue sekarang adalah bener-bener bu Bekti, bukan Sofia.
Pas gue maju, gue dikasih karya seni, yang 11-12 sama karya seni yang gue pinjem dari kelas 9-6. Bentuk dari karya seni yang gue dapat adalah, ikan mas bersisi merah, dengan sirip berwarna hijau. Buset. Spesies baru nih. Gue pun memulai memberikan pendapat gue ke karya seni yang gue pegang itu. Kira-kira tuh kayak gini:
"Assalamualaikum wr. wb. Kali ini saya akan memberikan pendapat saya ke karya seni yang saya pegang ini. Menurut saya, karya seni yang saya pegang ini lumayan bagus. Karya seni ini berbentuk ikan yang berwarna merah, dan bersirip hijau. Sayangnya, dari karya seni berbentuk ikan ini memiliki kekurangan, yaitu ikan ini memiliki mata yang lumayan besar dan sisik bercorak putih.'
Ditengah-tengah acara pemberian pendapat oleh gue itu, gue sempet bingung buat ngasih komentar apaan. Gue sempet garuk-garuk kepala, goyang-goyang pinggang, sampai ngupil gara-gara kebingungan.
Gue sempet mikir, 'Sebenernya ini ikan, atau siluman kuda laut?'
Gue juga sebenernya sempet bingung sendiri gara-gara pemikiran gue yang kurang brilian itu.
Kalo misalnya ada ikan kayak gitu, dan belom pernah ditemuin, mudah-mudahan gue orang pertama yang nemuin ikan itu.
Lumayan kan, kalau misalnya gue nemuin ikan dengan spesies baru gue bakalan menjadi orang pertama yang menemukan 'Ikan dengan sisik bercorak putih dan sirip hijau'.
Pfft. Ngaca dulu deh. Sekian yah, bye~
oniii-chan..
ReplyDeleteKamu masih normal kan nak..
DeleteTerkopek-kopek-_____-
ReplyDeleteYooops. Still better than renda bercucuran, isn't it?
Delete